Perilaku Berwisata

Ihsan Andrinal
3 min readMar 30, 2021

--

di Jawa Timur Pada Masa Pandemi

Merupakan judul penelitian Smart Tourism yg diajukan oleh group 6 Solver Society by Iykra dengan mentor mas Alamsyah Hanza.

Penelitian dilakukan dalam rangka membantu sektor pariwisata Indonesia -sektor usaha yang terdampak paling besar karena merupakan sektor yang mengandalkan pergerakan orang dari domestik maupun luar negeri, namun di saat Covid-19, pergerakan orang sangat dibatasi - agar dapat bangkit melalui strategi promosi yg sesuai.

Lokasi wisata di Jawa Timur dijadikan sebagai objek penelitian dengan menggunakan data penelitian berasal dari Google Review periode Maret 2020 s.d. Maret 2021. Pemilihan Google Review dikarenakan:

  1. Keterbatasan waktu penelitian karena mengikuti tenggat waktu yg ditetapkan oleh Solver Society yaitu 1 bulan (dr awal Maret s.d. akhir Maret 2021).
  2. Lebih mudah dalam memperoleh data dibandingkan data dari Twitter, Instagram, dan media sosial lainnya.

Tantangan lain yang dihadapi dalam penelitian ini yaitu dalam mendapatkan data yg dibutuhkan khususnya data pariwisata di Indonesia, selain itu data yg tersedia jg terbatas sehingga membutuhkan waktu yg lama dalam proses data gathering.

Goals:

  1. tempat wisata yang dijadikan prioritas untuk dapat dikembangkan.
  2. improvement apa yg dapat dilakukan atas tempat wisata prioritas tersebut.
  3. pengembangan tempat pariwisata berdasarkan referensi yg diperoleh dari pengunjung.

Proses Penelitian

  1. Desk research untuk tempat wisata di Jawa Timur berdasarkan jumlah review dan rating yg ada di Google Review dengan total 8923 review.
  2. Topic modelling, data crawling review tersebut dilakukan text pre-processing untuk dapat di-generate topic.
  3. Dashboard, data yg telah diperoleh ditampilkan dalam bentuk dashboard dengan menggunakan Tableau.

Kesimpulan

Utk daerah Jawa Timur, lokasi pariwisata yg mendapatkan jumlah review dan rating tertinggi terdiri atas 3 kategori yaitu air terjun, gunung dan pantai. Air terjun (Madakaripura, Grojogan Sewu, Tumpak Sewu), gunung (Lawu, Bromo, Semeru), pantai (Papuma, Kasap, Pulau Merah).

Improvement yg dapat dilakukan berdasarkan salah satu contoh tempat wisata yaitu sebagai berikut

Diatas merupakan topics yg terdapat di air terjun Grojogan Sewu, dimana terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan oleh stakeholder terkait (pemda setempat atw pihak lainnya) dalam melakukan improvement yaitu:

  1. Kata “capek” menjadi topic yg sering direview oleh pengunjung ketika datang ke air terjun Grojogan Sewu. Artinya, stakeholder terkait dapat melakukan perbaikan akses infrastruktur sehingga memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pengunjung.
  2. Kata “alami” menjadi topic yg sering direview oleh pengunjung ketika datang ke air terjun Grojogan Sewu. Artinya, stakeholder terkait dapat memberikan perhatian khusus untuk dapat menjaga kealamian tempat wisata tersebut dengan peningkatan sarana dan prasarana yg ada sehingga tempat wisata dapat terjaga kebersihannya.

Selain itu, pengembangan tempat wisata dapat jg dilakukan berdasarkan referensi yg diperoleh dr pengunjung, sebagaimana yg ditunjukkan oleh data berikut:

Berdasarkan topics yg terdapat di pantai Kasap ditemukan satu topic menarik dimana pengunjung banyak memasukkan kata “raja ampat” dalam review nya. Hal ini dapat dijadikan tag-line dalam promosi wisata pantai Kasap dengan menyebutkan bahwa pantai Kasap merupakan raja ampatnya di Jawa Timur.

Rekomendasi

  1. Pengembangan sektor wisata berbasis data. Hal ini tidak terbatas pada pemerintah setempat, namun pelaku usaha pariwisata masih banyak yang belum memanfaatkan data dalam mengambil keputusan dalam proses pengembangan pariwisata.
  2. Apabila data telah tersedia, maka salah satu potensi pengembangan wisata yang dapat dimanfaatkan adalah berdasarkan referensi dari pengunjung. Hal ini sesuai dengan contoh diatas dimana kita dapat mengetahui terdapat potensi tersembunyi dari pantai Kasap sebagai “raja ampat” nya Jawa Timur.
  3. Kemudian data yg ada dapat dimanfaatkan untuk melakukan promosi wisata lebih tepat sasaran, sehingga lebih efektif dan efisien.

What’s next..

  1. Penelitian yg dilakukan masih cukup terbatas karena data yg dimiliki jg terbatas. Namun, memiliki potensi yg cukup besar untuk dapat dikembangkan dalam memberikan masukan bagi pemerintah dan pelaku usaha pariwisata. Sehingga, dibutuhkan support dr banyak pihak untuk dapat saling berkontribusi dalam men-generate “Satu Data Pariwisata”.
  2. Dashboard tidak hanya ditampilkan untuk memenuhi kebutuhan pemerintah atau pelaku usaha. Namun jg dapat dimanfaatkan oleh pengunjung untuk dapat memperoleh rekomendasi tempat wisata yg ramah keluarga, dan aman khususnya di masa pandemi dengan (misalnya) memperoleh data covid-19 di masing-masing daerah.

Demikian, hasil penelitian dari group 6 yg terdiri dari: Mas Cahya & Mas Oby (The men behind of the data), dan support dr Mas Han, Mba Nurul, Mba Siska dan Ihsan dalam proses data crawling.

--

--

Ihsan Andrinal
Ihsan Andrinal

Written by Ihsan Andrinal

Public Officer | Single Window Analyst | Individual Contributor in Product | Lifelong Learner

No responses yet